Demam Ekonomi Syariah Berjangkit ke Sektor Properti
KONTAN/Daniel Prabowo
DEMAM ekonomi syariah juga berjangkit sampai ke bisnis
perumahan. Belakangan ini marak pengembang yang membangun kompleks perumahan
baru dengan mengusung label syariah pula.
Ada memang pengembang yang benar-benar serius menerapkan
azas syariah, namun terselip juga beberapa pengembang yang memasang embel-embel
syariah sekadar untuk mencuil pasar. Maklum, pemeluk Islam di Indonesia konon
mencapai 80% dari total penduduk. Itu pasar yang sayang dilewatkan begitu saja.
Salah satu pengembang yang memelopori pembangunan rumah
dengan konsep islami adalah PT Mustika Hadiasri. Pengembang ini membangun Villa
Ilhami di Karawaci, Tangerang, sejak tahun 1995. Mustika mengadopsi nilai-nilai
Islam di kompleks perumahan itu. Wujud konkretnya, sekadar contoh, berupa
musala di setiap blok, masjid raya, sekolah Islam, hingga rumahsakit.
Selain Villa Ilhami, ada pula Griya islami di Tangerang yang
kini berganti nama menjadi Griya Citra Permai dan Telaga Sakinah di Bekasi. Di
luar itu ada beberapa pemain yang kembali mengusung konsep perumahan islami,
seperti Bukit Az-Zikra di Sentul Bogor, serta Orchid Realty dan Cimanggis Green
Residence di Depok.
Bukit Az-Zikra sebetulnya merupakan kompleks perumahan
islami yang baru. Namun, si pengembang, PT Cigede Raya Permai, terus
berekspansi dengan dengan mencuatkan kluster baru.
Hanya strategi dagang manarik konsumen
Menurut Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus,
perkembangan perumahan islami dalam 10 tahun ini cenderung stagnan. Tak banyak
pemain yang ikut bermain dalam pasar ini. Kalau pun ada, pemain baru yang
bermunculan adalah pengembang properti kelas menengah. “Kalau berprospek bagus,
tentu pengembang besar seperti Lippo dan Sinar Mas akan ikut-ikutan membangun kompleks
semacam itu pula,” tandas Anton.
Dia juga bilang bahwa meski banyak penduduk muslim di negeri
ini, konsep rumah islami belum menjadi tren, baru sekadar variasi. “Ini hanya
strategi marketing,” tandas dia. Maklum, para pengembang tersebut belum punya
nama. Mereka butuh strategi pemasaran untuk menarik minat masyarakat.
Saat ini, secara umum, ketertarikan konsumen masih belum
bergeser dari rumah-rumah berkonsep minimalis, tropis, atau rumah hijau.
Pertimbangan utama para konsumen dalam membeli rumah adalah lokasi strategis,
harga terjangkau, dan rekam jejak pengembang.
Oleh karena itu pengembang rumah dengan konsep islami harus
benar-benar menawarkan konsep yang berbeda agar bisa menarik minat konsumen.
Jika tidak, mereka akan terlibas oleh pengembang yang menawarkan konsep lain.
Fakta di lapangan, perbedaan pemahaman konsep islami juga
mengakibatkan pengembang-pengembang tadi menawarkan konsep yang berlainan.
Nasrullah, pendiri sekaligus Direktur Utama CV Fadhilah
Berkah Utama yang mengembangkan Orchid Realty, bilang konsep islami di kompleks
perumahan yang dia bangun benar-benar mengembangkan konsep hunian berbasis
syariah. “Mulai dari akad kredit menggunakan bank syariah, akad investasi,
hingga fasilitas-fasilitas fisik yang tersedia,” ujar dia. Bahkan, dia
mengklaim, Orchid merupakan pengembang syariah pertama di Indonesia.
Begitu juga dengan pengembang Az-Zikra serta Cimanggis Green
Residence. Agar benar-benar sesuai dengan kaidah Islam, PT Cigede Raya Permai
memilih bekerjasama dengan Yayasan Az-Zikra yang didirikan dai kondang Arifin
Ilham.
Anda penasaran untuk menegok konsep yang mereka tawarkan?
Berikut pilihannya:
Orchid Realty
Memilih lokasi di Kota Depok Jawa Barat, CV Fadhillah Berkah
Utama mengembangkan Orchid Realty sejak 2006. Meski kompleks perumahan ini tak
mengusung nama islami, Nasrullah mengklaim kompleks perumahan yang dia
kembangkan benar-benar berdasarkan prinsip syariah. Itulah sebab, dia juga
memilih sistem syariah dalam proses akad kredit.
Dari rencana delapan proyek perumahan yang mereka siapkan,
dua kompleks perumahan sudah rampung dan mulai dihuni. Delapan macam hunian itu
tersebut mengincar pangsa pasar yang berbeda, mulai dari masyarakat
berpendapatan rendah hingga kelas atas.
Managing Director Orchid Bambang Suherman menambahkan,
prinsip Islam diterapkan dengan membangun hunian yang mengedepankan hidup
bertetangga. Halaman luar setiap unit terbuka tanpa pagar. Orchid juga tidak
membangun kamar mandi yang pintunya menghadap kiblat.
Tak hanya itu. Nasrullah bilang, hunian yang dia kembangkan
berdiri di atas tiga kata kunci, yaitu muslim, green, dan cyber. Jadi, selain
mengadopsi prinsip-prinsip Islam, Orchid juga mengedepankan unsur alam dan
kehijauan.
Adapun konsep cyber menunjukkan bahwa Orchid merupakan
hunian modern. Dari delapan proyek tersebut, ada satu kompleks hunian yang
dilengkapi sambungan internet di setiap rumah. Kompleks ini mereka sebut Cyber
Orchid Town-house yang membidik pasar kelas atas. Orchid membuka kesempatan
bagi kalangan nonmuslim untuk memiliki rumah di kompleks ini.
Di kompleks lain, Orchid Realty, Nasrullah hanya menerima
calon penghuni yang beragama Islam. Nah, ternyata, animo masyarakat atas konsep
rumah islami lumayan besar. Terbukti, sebanyak 16 unit townhouse di Orchid Town
House telah dihuni. Begitu pula di kompleks Griya Rahmani yang menampung 37
unit. Di Orchid Residence, sekitar 30% dari 137 unit rumah yang mereka tawarkan
juga sudah terjual.
Kabar terbaru, sepertiga rumah di Cyber Orchid Town House
yang hanya memuat 47 unit juga sudah terjual.
Bukit Az-Zikra
Menggandeng PT Cigede Griya Permai, Yayasan Majelis Az-Zikra
mengembangkan Bukit Az-Zikra sejak Januari 2005. Bersamaan dengan itu mereka
membangun kompleks perumahan yang mengambil lokasi di Sentul dengan warna
Islam.
Bak sebuah pesantren, pengembang dan yayasan sepakat
menerapkan beberapa kaidah agama bagi setiap penghuninya. Ada tiga pakem yang
pantang dilanggar: penghuni perempuan mesti menutup aurat, tidak boleh merokok
di dalam kompleks, dan wajib menjalankan salat lima waktu di masjid. “Tentu
kami tidak bisa mengawasi secara ketat aturan itu. Semua kami kembalikan ke
niat masing-masing penghuni,” kata Denny Ernadie, pengurus Yayasan Az-Zikra.
Cuma, Denny bilang, penghuni Bukit Az-Zikra terbentuk karena
komunitas. Inilah yang menjadi kunci sukses memegang teguh konsep islami dalam
hunian hingga saat ini. Sekelompok orang yang tergabung dalam yayasan sepakat
mendirikan konsep hunian islami dengan menggandeng pengembang, di atas lahan 50
hektare.
Kedua belah pihak berbagi tugas. Yayasan bertanggung jawab
membangun masjid, pesantren, dan islamic center di dalam kawasan perumahan di
atas lahan seluas lima hektare. Adapun pengembang Cigede mengemban tugas
menyediakan lahan serta infrastruktur lingkungan perumahan.
Pengembang juga membangun unit-unit rumah dalam berbagai
tipe, menyediakan blok komersial berupa unit-unit perumahan toko (ruko), serta
berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Awal tahun ini, sebuah masjid megah berdiri di tengah
kawasan tersebut. Namanya, Masjid Muammar Qaddafy. “Sebagai bentuk penghormatan
kepada donatur kami,” ujar Denny. Di masjid itulah Arifin Ilham saban hari
memberikan pengajian dan siraman rohani kepada para penghuni Bukit Az-Zikra.
Dari rencana pembangunan rumah sebanyak 540 unit, 235 unit
telah ludes terjual dalam sebuah pameran. “Hanya sembilan hari kami sudah mampu
menjualnya,” ujar Denny. Kala itu omzet perusahaan langsung meroket sampai Rp
20 miliar.
Dari yang sudah laku terjual, kini sebanyak 200 unit siap
dihuni. “Mudah-mudahan mereka sudah bisa Ramadan di Bukit Az-Zikra,” ujar
Denny.
Cimanggis Green Residence
Satu lagi, kompleks perumahan yang mengusung konsep islami,
yakni Cimanggis Green Residence yang mengambil lokasi di Depok. PT Relife
Realty mengembangkan hunian ini.
Ferdinan Alamsyah, Marketing Manager PT Relife Realty,
mengatakan perumahan ini memberikan akses yang lebih besar kepada para penghuni
untuk beribadah. Karena itu, pengembang membangun beberapa sarana penunjang
ibadah, seperti masjid dan tempat pendidikan Al-Quran (TPA).
Sejak tahun lalu, pengembang ini juga membangun 105 unit
rumah di Cimanggis Green Residence 2. Ferdinan bilang, saat ini sekitar separo
rumah sudah selesai dibangun dan siap huni. Pengembang ini berharap tahun depan
semua rumah bakal rampung dibangun.
Meskipun berkonsep islami, perumahan ini terbuka bagi calon
penghuni nonmuslim.(KONTAN/Yura Syahrul)
05.09.2009
Thursday
Tidak ada komentar:
Posting Komentar