JADI KAYA RAYA DAN FINANCIAL
FREEDOM SECARA ISLAM
Digali dari kemapanan ekonomi
sahabat Rasulullah SAW
Assalamu ‘alaikum wr wb,
Ba’da tahmid was sholawat
Salam Berkah…
Kebebasan Finansial (Financial
Freedom) sedang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Inti dari kebebasan
finansial adalah adanya jaminan pendapatan yang kontinyu (passive income) dan
jaminan finansial di hari tua. Dari terminologinya dan dari ide ini bermula,
terkesan istilah ini seperti baru muncul pada belakangan ini, tapi
sesungguhnya, Financial Freedom secara hakiki dan prakteknya bahkan sudah
dilakukan para sahabat Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu.
“Ah, terang saja, kan para
sahabat adalah manusia yang tidak bergantung pada uang karena mereka adalah
orang yang zuhud!” mungkin itu yang terbersit dalam pikiran sebagian dari kita.
Tapi yang ingin saya sampaikan adalah “FAKTA” bahwa para sahabat telah
mengalami Financial Freedom dengan definisinya seperti yang juga dipahami saat
ini.
Dalam sejarah tercatat, Umar bin
Khattab RA ketika wafat meninggalkan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang,
yang rata-rata harga ladangnya sebesar Rp 160 juta (perkiraan konversi ke dalam
rupiah). Itu berarti, Umar meninggalkan warisan sebanyak Rp 11,2 Triliun.
Setiap tahun, rata-rata ladang pertanian saat itu menghasilkan Rp 40 juta,
berarti Umar mendapatkan penghasilan Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233
Miliar sebulan!!!. (Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khattab ra, penerbit Khalifa,
hal. 47 & 99)
Wow, luar biasa…
Belum lagi para sahabat yang
lainnya, seperti Abdurrahman bin ‘Auf, Utsman bin Affan dan sahabat yang lain
yang telah meraih Financial Freedom….
“Ah, itu kan dulu, manusia masih
sedikit, dan kesempatan masih banyak. Kalau masa sekarang??, persaingan makin
hebat, ladang pertanian pun hasilnya tidak memuaskan, karena praktek monopoli
dan ekonomi kapitalis…, apalagi sekarang sedang krisis global” Mungkin hal ini
juga yang ada dalam pikiran sebagian dari kita.
Sekarang saya ingin mengajak
Anda, melihat secara melingkar dan hilangkan sejenak semua persepsi negatif dan
mari berfikir positif. Mari kita yakinkan kembali diri kita dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut : Bukankah Allah Maha Kaya? Setujukah Anda bahwa
Eksplorasi bumi ini belum maksimal digali? Bukankah masih banyak rahasia Allah
yang masih belum terbuka? Bukankah Allah menurunkan rizqinya pasti sesuai
dengan jumlah penduduk dan selalu berada pada timbangan keadilan?
Oke…
Berarti, keyakinan saya atas
rizqi Allah adalah sama seperti Anda semua, Allah telah menetapkan rizqinya
kepada siapa yang dikehendaki. Dan setiap zaman punya caranya sendiri dalam
menghasilkan rizqi dan menghadapi kesulitannya.
Dalam hal ini, saya setuju dengan kalimatnya Tung Desem Waringin, “Dunia
berubah, cara cari uang pun berubah”….
Untuk itu mari kita berupaya
untuk “Open Minded” dan “Think Out of The Box”, kita terus belajar dan
menyesuaikan diri dengan kondisi zaman. Contohnya (ini saya kutip dari TDW
lagi), pemutar kaset pita dikembangkan 100 tahun, tapi ketika ada cakram CD,
hanya 4 tahun, bisnis pemutar kaset pita hilang ditelan zaman. Kalau kita tidak
belajar dan membaca zaman, kita hanya bisa meratap dan menyalahkan diri sendiri
serta zaman yang makin berat (penuh persaingan)….
Lalu, pertanyaannya ?
Bagaimana caranya Financial
Freedom di masa sekarang? Dengan cara halal dan berkah? Bukan dengan manipulasi
dan cara ribawi? Tidak dengan maisir dan gharar?
Perkenankan saya untuk sharing
(Tanpa bermaksud mendahului Allah dan tetap menjaga keikhlasan). Bahwa -Insya
Allah- sekarang ini saya berada pada kondisi Financial Freedom.
Kenapa demikian? Kenapa saya
begitu yakin ? Sekali lagi saya ingin berbagi pengalaman dengan Anda.
Beberapa poin yang membuat saya
yakin adalah:
1. Pengetahuan saya tentang
properti
2. Brand Properti yang telah saya
buat, dan
3. Properti yang telah saya
miliki
Wah, semuanya tentang properti?
Ya, karena sejarah telah membuktikan bahwa para sahabat pun sebenarnya telah
meraih Financial Freedom dari Properti (baca: Ladang Pertanian). Dengan
menyesuaikan pada kondisi sekarang, dan ilmu-ilmu serta pengalaman yang saya
kuasai, saya kemudian mempraktekkan kembali kesuksesan para sahabat Rasul SAW
tersebut hingga akhirnya saya berhasil meraih Financial Freedom hanya dalam
waktu 2,5 tahun saja. Dan, di tahun ini, pada umur 30 tahun, saya sudah
pensiun. Alhamdulillah…
Kemudian, Apa rahasianya ?
Sekali lagi, rahasianya adalah
Properti!
Banyak properti yang saya beli,
tanpa modal, tanpa uang saya sendiri.
Bagaimana praktiknya ?
Beberapa yang akan saya share
adalah sbb:
1. Ada sebuah rumah yang saya
beli di tahun 2008. Luas Bangunan 1.400m2, Luas Tanah 850m2. Harga pasarannya
Rp 3 Miliar (pasaran tanah sekitar Rp 1,5jt/m2 dan bangunan 1,25jt/m2). Hanya
krn pemiliknya butuh uang, diapun menjualnya seharga 1,6 Miliar (berarti saya
sudah untung 1,4 M di awal). Kemudian, Saya ajukan ke bank syariah, pada waktu
itu ada 2 bank yang menyetujuinya, bank pertama 2,9 M dan bank ke dua 1,84 M.
Tetapi Saya ambil yang kedua, mengapa? karena syaratnya lebih ringan. Akad
kredit pun dilaksanakan dan akhirnya bank yang bayar properti saya (Sayapun
untung lagi Rp 240 Juta kan?). Pada saat itu sang pemilik setuju saya bayar 1 M
dulu, tiga bulan kemudian saya lunasi yang 600juta-nya untuk saya putar di
usaha saya, (tentunya saya untung lagi, karena dapat modal usaha Rp 600 Juta).
Lalu, ada yang bertanya. Kan ke
bank nya harus nyicil? Ya, rumah itu kini sudah ada cashflow Rp 11 juta per
bulan dari kost-kostan, tapi belum semua. Kalau dioptimalkan saya
hitung-hitung, bisa dapat penghasilan rata-rata Rp 35 juta. Cicilan ke bank Rp
28 juta (jadi tiap bulan saya untung 7 juta bukan?).
KESIMPULANNYA : Saya dapat beli
rumah itu tanpa uang (kemudian bahkan dapat modal), dan cicilannya pun tidak
perlu saya khawatirkan karena sudah ada cash flownya.
Untungnya apa cuma segitu? Eit,
tunggu dulu…. Tiap tahun rata-rata properti di Indonesia naik 16 persen.
Berarti tiap tahun saya nambah tabungannya sebesar Rp 480 juta (16% dikalikan
3M), sangat berkah Alhamdulillah, dengan satu properti ini saja, saya sudah
meraih Financial Freedom….
Masih ada lagi properti-nya?
2. Saya beli lagi sebidang tanah,
luas tanahnya 6500 m2. Harga pasaran Rp 2,5 M. (Lagi-lagi) karena pemiliknya
butuh uang, diapun menjual tanah tersebut seharga 1,5 M (bisa dihitung khan?
saya untung di saat beli, 1 M). Kalau yang ini saya pakai modal Rp 500 juta,
modal ini saya dapat dari perputaran usaha dan dalam 1,5 bulan sudah balik lagi
dari penjualan tanah itu dalam bentuk dikavling-kavling. Saya ajukan ke bank
syariah, ternyata diappraise Rp 4 M, dan bank menyetujui kredit saya sebesar Rp
3 Miliar atas jaminan tanah itu. (Ini strategi saya dapat modal dari properti)
Masih ada lagi !
3. Rumah dan kantor yang sekarang
saya tempati juga saya dapat dengan strategi itu. Dan “puluhan” properti lain
yang sudah saya akuisisi dan beli tanpa uang dari kocek saya sendiri…. Dan ini
membuat saya menjadi developer dengan brand sendiri, “The Orchid Realty”. Tahun
ini The Orchid dijuluki sebagai “The First Islamic Property Developer in
Indonesia”.
Wow….Sangat berkah, Alhamdulillah.
Saya sebenarnya malu (dan terus
beristighfar) menceritakan ini semuanya kepada Anda, karena hanya Allah Yang
Maha Kaya, dan dalam sekejap pun Dia bisa mengambil ini semua bahkan tanpa
peringatan sedikitpun. Dalam hal ini saya hanya mencoba membaca zaman, ini
zamannya “KEMASAN dan PROMOSI”, bahkan untuk ilmu yang penting (baca: Rahasia
Properti) seperti ini saja, harus dikelola dengan cara yang profesional.
Dalam lubuk hati yang paling
dalam, saya ingin berbagi ilmu tersebut kepada Anda semua, saya akan buka semua
tips dan triksnya. Kebahagiaan bagi saya ketika melihat kaum Muslimin bisa
berjaya secara ekonomi. Ilmu ini bisa diterapkan oleh siapa saja; pengusaha,
karyawan, ibu rumah tangga, bahkan pengangguran sekalipun.
Sharing ilmu ini akan dikemas
dalam bentuk training dua hari. Training ini Sebenarnya “free” tanpa biaya,
tapi harus ada seleksi, siapa yang benar-benar ingin belajar dan ingin bebas
dari kungkungan kesulitan keuangan yang menjerat. Dengan biaya investasi, Anda
akan sungguh-sungguh belajar dan saya pastikan, jika Anda praktekkan
keseluruhan tips dan triksnya, investasi itu akan kembali dalam waktu yang
singkat.
Ada dua hal yang menjadi
penghambat menuju Financial Freedom, yang pertama adalah “mental blocking” dan
yang kedua “know how”-nya. Saya akan buka semuanya dan membimbing Anda menjadi
seorang Muslim tangguh yang akan mendapatkan kebebasan finansial.
Saya tertegun dengan Hadits
Rasulullah SAW, “Berilah makan, sebarkan salam, shalatlah di waktu malam saat
manusia lain tertidur, dan masuklah Syurga dengan kedamaian” (Al-Hadits). Jadi
prioritas utama dalam hidup ini adalah selamatkan perut dari kecemasan, lalu
Islam akan mudah masuk ke dalam hati, dan kita mendapatkan Financial Freedom di
dunia, juga Nobel Freedom (Kebebasan Mulia) di akhirat.
Kerisauan saya yang terbesar
sekarang adalah –sungguh- keuangan telah menjadi “Tuhan” yang menjauhkan kita
dari Tuhan yang sebenarnya. Dengan FINANCIAL FREEDOM IN THE ISLAMIC WAY, saya
ingin mengajak kita semua kembali kepada Tuhan yang telah menciptakan rizqi ini
hanya untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya.
Salam BERKAH….!!! BERhasil…..
Karena….. SyariAH….
Wassalam,
Nasrullah
Direktur Utama dan Pemilik
The Orchid Realty
Nasrullah034@yahoo.com
http://www.orchid-realty.com
oiptraining.wordpress.com
orchid.training@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar