Halaman

Sabtu, 29 Desember 2012

Demam Ekonomi Syariah Berjangkit ke Sektor Properti


Demam Ekonomi Syariah Berjangkit ke Sektor Properti

KONTAN/Daniel Prabowo

DEMAM ekonomi syariah juga berjangkit sampai ke bisnis perumahan. Belakangan ini marak pengembang yang membangun kompleks perumahan baru dengan mengusung label syariah pula.

Ada memang pengembang yang benar-benar serius menerapkan azas syariah, namun terselip juga beberapa pengembang yang memasang embel-embel syariah sekadar untuk mencuil pasar. Maklum, pemeluk Islam di Indonesia konon mencapai 80% dari total penduduk. Itu pasar yang sayang dilewatkan begitu saja.

Salah satu pengembang yang memelopori pembangunan rumah dengan konsep islami adalah PT Mustika Hadiasri. Pengembang ini membangun Villa Ilhami di Karawaci, Tangerang, sejak tahun 1995. Mustika mengadopsi nilai-nilai Islam di kompleks perumahan itu. Wujud konkretnya, sekadar contoh, berupa musala di setiap blok, masjid raya, sekolah Islam, hingga rumahsakit.

Selain Villa Ilhami, ada pula Griya islami di Tangerang yang kini berganti nama menjadi Griya Citra Permai dan Telaga Sakinah di Bekasi. Di luar itu ada beberapa pemain yang kembali mengusung konsep perumahan islami, seperti Bukit Az-Zikra di Sentul Bogor, serta Orchid Realty dan Cimanggis Green Residence di Depok.

Bukit Az-Zikra sebetulnya merupakan kompleks perumahan islami yang baru. Namun, si pengembang, PT Cigede Raya Permai, terus berekspansi dengan dengan mencuatkan kluster baru.

Hanya strategi dagang manarik konsumen

Menurut Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus, perkembangan perumahan islami dalam 10 tahun ini cenderung stagnan. Tak banyak pemain yang ikut bermain dalam pasar ini. Kalau pun ada, pemain baru yang bermunculan adalah pengembang properti kelas menengah. “Kalau berprospek bagus, tentu pengembang besar seperti Lippo dan Sinar Mas akan ikut-ikutan membangun kompleks semacam itu pula,” tandas Anton.

Dia juga bilang bahwa meski banyak penduduk muslim di negeri ini, konsep rumah islami belum menjadi tren, baru sekadar variasi. “Ini hanya strategi marketing,” tandas dia. Maklum, para pengembang tersebut belum punya nama. Mereka butuh strategi pemasaran untuk menarik minat masyarakat.

Saat ini, secara umum, ketertarikan konsumen masih belum bergeser dari rumah-rumah berkonsep minimalis, tropis, atau rumah hijau. Pertimbangan utama para konsumen dalam membeli rumah adalah lokasi strategis, harga terjangkau, dan rekam jejak pengembang.

Oleh karena itu pengembang rumah dengan konsep islami harus benar-benar menawarkan konsep yang berbeda agar bisa menarik minat konsumen. Jika tidak, mereka akan terlibas oleh pengembang yang menawarkan konsep lain.

Fakta di lapangan, perbedaan pemahaman konsep islami juga mengakibatkan pengembang-pengembang tadi menawarkan konsep yang berlainan.

Nasrullah, pendiri sekaligus Direktur Utama CV Fadhilah Berkah Utama yang mengembangkan Orchid Realty, bilang konsep islami di kompleks perumahan yang dia bangun benar-benar mengembangkan konsep hunian berbasis syariah. “Mulai dari akad kredit menggunakan bank syariah, akad investasi, hingga fasilitas-fasilitas fisik yang tersedia,” ujar dia. Bahkan, dia mengklaim, Orchid merupakan pengembang syariah pertama di Indonesia.

Begitu juga dengan pengembang Az-Zikra serta Cimanggis Green Residence. Agar benar-benar sesuai dengan kaidah Islam, PT Cigede Raya Permai memilih bekerjasama dengan Yayasan Az-Zikra yang didirikan dai kondang Arifin Ilham.

Anda penasaran untuk menegok konsep yang mereka tawarkan? Berikut pilihannya:

Orchid Realty

Memilih lokasi di Kota Depok Jawa Barat, CV Fadhillah Berkah Utama mengembangkan Orchid Realty sejak 2006. Meski kompleks perumahan ini tak mengusung nama islami, Nasrullah mengklaim kompleks perumahan yang dia kembangkan benar-benar berdasarkan prinsip syariah. Itulah sebab, dia juga memilih sistem syariah dalam proses akad kredit.

Dari rencana delapan proyek perumahan yang mereka siapkan, dua kompleks perumahan sudah rampung dan mulai dihuni. Delapan macam hunian itu tersebut mengincar pangsa pasar yang berbeda, mulai dari masyarakat berpendapatan rendah hingga kelas atas.

Managing Director Orchid Bambang Suherman menambahkan, prinsip Islam diterapkan dengan membangun hunian yang mengedepankan hidup bertetangga. Halaman luar setiap unit terbuka tanpa pagar. Orchid juga tidak membangun kamar mandi yang pintunya menghadap kiblat.

Tak hanya itu. Nasrullah bilang, hunian yang dia kembangkan berdiri di atas tiga kata kunci, yaitu muslim, green, dan cyber. Jadi, selain mengadopsi prinsip-prinsip Islam, Orchid juga mengedepankan unsur alam dan kehijauan.

Adapun konsep cyber menunjukkan bahwa Orchid merupakan hunian modern. Dari delapan proyek tersebut, ada satu kompleks hunian yang dilengkapi sambungan internet di setiap rumah. Kompleks ini mereka sebut Cyber Orchid Town-house yang membidik pasar kelas atas. Orchid membuka kesempatan bagi kalangan nonmuslim untuk memiliki rumah di kompleks ini.

Di kompleks lain, Orchid Realty, Nasrullah hanya menerima calon penghuni yang beragama Islam. Nah, ternyata, animo masyarakat atas konsep rumah islami lumayan besar. Terbukti, sebanyak 16 unit townhouse di Orchid Town House telah dihuni. Begitu pula di kompleks Griya Rahmani yang menampung 37 unit. Di Orchid Residence, sekitar 30% dari 137 unit rumah yang mereka tawarkan juga sudah terjual.

Kabar terbaru, sepertiga rumah di Cyber Orchid Town House yang hanya memuat 47 unit juga sudah terjual.

Bukit Az-Zikra

Menggandeng PT Cigede Griya Permai, Yayasan Majelis Az-Zikra mengembangkan Bukit Az-Zikra sejak Januari 2005. Bersamaan dengan itu mereka membangun kompleks perumahan yang mengambil lokasi di Sentul dengan warna Islam.

Bak sebuah pesantren, pengembang dan yayasan sepakat menerapkan beberapa kaidah agama bagi setiap penghuninya. Ada tiga pakem yang pantang dilanggar: penghuni perempuan mesti menutup aurat, tidak boleh merokok di dalam kompleks, dan wajib menjalankan salat lima waktu di masjid. “Tentu kami tidak bisa mengawasi secara ketat aturan itu. Semua kami kembalikan ke niat masing-masing penghuni,” kata Denny Ernadie, pengurus Yayasan Az-Zikra.

Cuma, Denny bilang, penghuni Bukit Az-Zikra terbentuk karena komunitas. Inilah yang menjadi kunci sukses memegang teguh konsep islami dalam hunian hingga saat ini. Sekelompok orang yang tergabung dalam yayasan sepakat mendirikan konsep hunian islami dengan menggandeng pengembang, di atas lahan 50 hektare.

Kedua belah pihak berbagi tugas. Yayasan bertanggung jawab membangun masjid, pesantren, dan islamic center di dalam kawasan perumahan di atas lahan seluas lima hektare. Adapun pengembang Cigede mengemban tugas menyediakan lahan serta infrastruktur lingkungan perumahan.

Pengembang juga membangun unit-unit rumah dalam berbagai tipe, menyediakan blok komersial berupa unit-unit perumahan toko (ruko), serta berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Awal tahun ini, sebuah masjid megah berdiri di tengah kawasan tersebut. Namanya, Masjid Muammar Qaddafy. “Sebagai bentuk penghormatan kepada donatur kami,” ujar Denny. Di masjid itulah Arifin Ilham saban hari memberikan pengajian dan siraman rohani kepada para penghuni Bukit Az-Zikra.

Dari rencana pembangunan rumah sebanyak 540 unit, 235 unit telah ludes terjual dalam sebuah pameran. “Hanya sembilan hari kami sudah mampu menjualnya,” ujar Denny. Kala itu omzet perusahaan langsung meroket sampai Rp 20 miliar.

Dari yang sudah laku terjual, kini sebanyak 200 unit siap dihuni. “Mudah-mudahan mereka sudah bisa Ramadan di Bukit Az-Zikra,” ujar Denny.

Cimanggis Green Residence

Satu lagi, kompleks perumahan yang mengusung konsep islami, yakni Cimanggis Green Residence yang mengambil lokasi di Depok. PT Relife Realty mengembangkan hunian ini.

Ferdinan Alamsyah, Marketing Manager PT Relife Realty, mengatakan perumahan ini memberikan akses yang lebih besar kepada para penghuni untuk beribadah. Karena itu, pengembang membangun beberapa sarana penunjang ibadah, seperti masjid dan tempat pendidikan Al-Quran (TPA).

Sejak tahun lalu, pengembang ini juga membangun 105 unit rumah di Cimanggis Green Residence 2. Ferdinan bilang, saat ini sekitar separo rumah sudah selesai dibangun dan siap huni. Pengembang ini berharap tahun depan semua rumah bakal rampung dibangun.

Meskipun berkonsep islami, perumahan ini terbuka bagi calon penghuni nonmuslim.(KONTAN/Yura Syahrul)
05.09.2009
Thursday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar